brand
Home
>
Foods
>
Tokaji

Tokaji

Food Image
Food Image

Tokaji adalah salah satu anggur manis paling terkenal yang berasal dari wilayah Tokaj di Hungaria. Sejarah Tokaji sangat kaya dan dapat ditelusuri hingga abad ke-16, ketika anggur ini mulai diproduksi dengan metode unik yang memanfaatkan anggur yang terinfeksi jamur Botrytis cinerea, yang dikenal sebagai "noble rot." Jamur ini mengeringkan anggur dan meningkatkan konsentrasi gula serta rasa. Tokaji sering disebut sebagai "angin manis" dan menjadi favorit di kalangan raja dan bangsawan Eropa, termasuk Louis XIV dari Prancis yang menyebutnya sebagai "raja dari anggur." Rasa Tokaji sangat khas dan kompleks, dengan kombinasi manis, asam, dan aroma yang kaya. Anggur ini memiliki nuansa rasa buah-buahan kering seperti aprikot, persik, dan jeruk, disertai dengan sentuhan rempah-rempah dan madu. Beberapa varian Tokaji, seperti Tokaji Aszú, menawarkan keasaman yang seimbang yang membuatnya sangat menyegarkan, meskipun mengandung kadar gula yang tinggi. Rasa manisnya tidak pernah menjadi terlalu mendominasi berkat keasaman yang memberikan kesegaran dan struktur pada anggur ini. Proses pembuatan Tokaji cukup rumit dan memerlukan perhatian khusus. Pertama, anggur yang digunakan adalah varietas Furmint, Hárslevelű, dan Muscat, yang ditanam di kebun anggur di daerah Tokaj. Ketika anggur matang, para pembuat anggur akan membiarkan anggur terkena jamur Botrytis. Setelah proses ini, anggur dipetik secara manual, memilih hanya buah-buahan yang terinfeksi jamur. Anggur yang dipetik kemudian dijemur untuk meningkatkan kadar gula sebelum diproses lebih lanjut. Pembuatan anggur ini melibatkan fermentasi yang lambat, dan biasanya dilakukan dalam tong kayu kecil, yang memberikan karakter unik pada anggur. Kunci dari Tokaji adalah sistem pengukuran manisnya yang disebut "puttonyos." Semakin tinggi angka puttonyos, semakin manis anggur tersebut. Tokaji Aszú, misalnya, dapat memiliki puttonyos mulai dari 3 hingga 6, dengan 6 menjadi yang paling manis. Selain Tokaji Aszú, ada juga varian lainnya seperti Tokaji Szamorodni yang bisa manis atau kering, dan Tokaji Eszencia, yang merupakan anggur yang paling manis dan langka, dibuat dari tetesan pertama anggur yang telah diperas. Tokaji tidak hanya menjadi hidangan penutup yang sempurna, tetapi juga sering dipasangkan dengan makanan gurih seperti foie gras, keju biru, atau hidangan Asia pedas. Keunikan dan kualitas tinggi Tokaji menjadikannya salah satu anggur terkemuka di dunia, dan warisannya terus dihargai hingga saat ini.

How It Became This Dish

Sejarah Tokaji: Kelezatan Anggur dari Hungary Tokaji, anggur manis yang terkenal dari kawasan Tokaj-Hegyalja di Hungary, adalah salah satu minuman yang paling dihargai di dunia. Sejarahnya tidak hanya mencakup proses pembuatan anggur yang rumit, tetapi juga mencerminkan budaya, tradisi, dan perkembangan sosial di kawasan tersebut. Asal Usul Tokaji Asal usul Tokaji dapat ditelusuri kembali ke abad ke-12, ketika kebun anggur pertama kali mulai ditanam di wilayah Tokaj, yang terletak di perbatasan antara Hungaria dan Slovakia modern. Namun, anggur ini mulai mendapatkan perhatian internasional pada abad ke-16. Saat itu, metode pembuatan anggur yang unik mulai berkembang, menghasilkan anggur manis yang kini dikenal sebagai Tokaji Aszú. Proses pembuatan Tokaji Aszú melibatkan pemanenan anggur yang terinfeksi oleh jamur Botrytis cinerea, yang dikenal sebagai "noble rot." Jamur ini mengeringkan anggur, meningkatkan konsentrasi gula, asam, dan aroma, yang memberikan karakteristik khas pada anggur tersebut. Anggur yang terinfeksi ini kemudian dicampurkan dengan anggur biasa, menciptakan rasa manis dan kompleks yang menjadi ciri khas Tokaji. Signifikansi Budaya Tokaji tidak hanya sekadar minuman; ia memiliki tempat khusus dalam budaya Hungaria. Anggur ini sering dianggap sebagai "raja anggur" dan "anggur raja," yang menunjukkan statusnya sebagai minuman elit. Pada abad ke-17, Tokaji menjadi sangat populer di kalangan aristokrat Eropa, termasuk raja Prancis, Louis XIV, yang menyebutnya "anggur terbagus di dunia." Dalam tradisi Hungaria, Tokaji sering disajikan dalam perayaan dan acara khusus, termasuk pernikahan dan festival. Masyarakat Hungaria memiliki ungkapan, "Szeressük a Tokajit!", yang berarti "Mari kita cintai Tokaji!" Menunjukkan ikatan yang kuat antara anggur ini dengan identitas nasional mereka. Perkembangan Seiring Waktu Sejak awal, Tokaji mengalami berbagai perubahan dan tantangan. Pada abad ke-19, industri anggur Hungaria mengalami kemunduran akibat phylloxera, hama yang menghancurkan kebun anggur di seluruh Eropa. Meskipun banyak kebun anggur hancur, pengrajin anggur di Tokaj berusaha untuk membangkitkan kembali tradisi pembuatan anggur mereka. Pada awal abad ke-20, Tokaji mulai mendapatkan kembali reputasinya di tingkat internasional. Dengan pemulihan kebun anggur dan peningkatan teknik pembuatan anggur, kualitas Tokaji meningkat secara signifikan. Namun, pada pertengahan abad ke-20, rezim komunis yang berkuasa di Hungaria mengubah industri anggur, sering kali menghasilkan produk yang lebih rendah kualitasnya untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional. Setelah runtuhnya komunisme pada tahun 1989, produsen anggur di Tokaj memiliki kebebasan untuk kembali ke teknik tradisional dan meningkatkan kualitas anggur mereka. Pada tahun 2000, Tokaji diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, yang menegaskan pentingnya budaya dan sejarah kawasan ini. Proses Pembuatan Tokaji Pembuatan Tokaji adalah seni yang memerlukan ketelitian dan dedikasi. Prosesnya dimulai dengan pemilihan varietas anggur yang tepat, dengan Furmint dan Harslevelü sebagai varietas utama. Setelah panen, anggur yang terinfeksi jamur Botrytis dikumpulkan secara manual. Proses fermentasi kemudian dimulai, di mana anggur dicampur dengan anggur biasa untuk mencapai keseimbangan antara rasa manis dan keasaman. Setelah fermentasi, anggur disimpan dalam tong kayu untuk pematangan. Proses ini dapat berlangsung dari beberapa tahun hingga beberapa dekade, tergantung pada jenis Tokaji yang diinginkan. Hasil akhirnya adalah anggur yang kaya rasa, dengan aroma aprikot, madu, dan rempah-rempah, yang membuatnya menjadi pilihan yang sempurna untuk disajikan dengan hidangan penutup atau sebagai aperitif. Tokaji di Era Modern Di era modern, Tokaji terus berkembang dan beradaptasi dengan tren baru dalam dunia anggur. Banyak produsen anggur di Tokaj mulai bereksperimen dengan teknik baru dan varietas anggur lain, sambil tetap menghormati tradisi yang telah ada selama berabad-abad. Ini telah menghasilkan berbagai variasi anggur, termasuk Tokaji Furmint Sec, yang lebih kering dan cocok untuk dinikmati dengan hidangan utama. Tokaji juga semakin dikenal di pasar internasional, dengan banyak produsen yang aktif dalam mempromosikan anggur mereka di pameran dan kompetisi internasional. Selain itu, dengan meningkatnya minat terhadap anggur alami dan organik, beberapa produsen di Tokaj mulai menerapkan praktik berkelanjutan dalam budidaya anggur mereka. Kesimpulan Tokaji adalah lebih dari sekadar anggur; ia adalah simbol dari sejarah, budaya, dan dedikasi masyarakat Hungaria terhadap seni pembuatan anggur. Dari asal usulnya yang sederhana hingga menjadi salah satu anggur terhormat di dunia, perjalanan Tokaji mencerminkan ketahanan dan inovasi. Saat kita menikmati segelas Tokaji, kita tidak hanya merasakan rasa manis dan kompleksitasnya, tetapi juga kisah panjang yang menyertainya, yang terus berlanjut hingga saat ini. Tokaji adalah warisan yang patut dirayakan, tidak hanya oleh Hungaria, tetapi oleh pencinta anggur di seluruh dunia.

You may like

Discover local flavors from Hungary