brand
Home
>
Foods
>
Century Egg (皮蛋)

Century Egg

Food Image
Food Image

皮蛋, atau yang lebih dikenal sebagai telur century, merupakan salah satu makanan khas China yang memiliki sejarah panjang dan unik. Telur ini telah ada sejak lebih dari seribu tahun yang lalu, terutama populer di wilayah selatan China. Proses pembuatan telur century melibatkan pengawetan telur dengan menggunakan campuran tanah liat, abu, garam, dan bahan-bahan alami lainnya. Masyarakat lokal awalnya menciptakan metode ini sebagai cara untuk memperpanjang umur simpan telur, sehingga dapat dinikmati dalam waktu yang lebih lama. Rasa dari 皮蛋 sangat khas dan berbeda dari telur biasa. Ketika Anda mencicipinya, Anda akan merasakan kombinasi rasa yang kompleks. Bagian putih telur memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang sedikit asin, sedangkan bagian kuning telur memiliki rasa yang lebih kuat dan sedikit creamy, dengan aroma yang tajam. Beberapa orang menggambarkan rasa telur century sebagai umami yang kaya, sementara yang lainnya mungkin merasa bahwa aroma dan rasa yang dihasilkan bisa sedikit menyengat bagi mereka yang belum terbiasa. Proses pembuatan 皮蛋 cukup menarik dan membutuhkan ketelitian. Telur yang umumnya digunakan adalah telur bebek, meskipun telur ayam juga dapat digunakan. Setelah telur dipilih, mereka dibersihkan dan kemudian dibalut dengan campuran tanah liat, abu, dan garam. Kemudian, telur ditaruh dalam wadah yang kedap udara dan dibiarkan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada metode dan preferensi pembuatnya. Selama proses ini, bahan-bahan tersebut berfungsi untuk mengubah komposisi kimia telur, sehingga menghasilkan tekstur dan rasa yang unik. Bahan kunci dalam pembuatan 皮蛋 adalah telur bebek yang berkualitas, serta campuran pengawet yang terdiri dari tanah liat, abu, dan garam. Beberapa produsen juga menambahkan bahan lain seperti teh atau rempah-rempah untuk memberikan aroma tambahan. Ketika siap disajikan, telur century biasanya diiris tipis dan dapat dinikmati secara langsung atau dipadukan dengan saus kedelai, jahe, atau cuka. Makanan ini sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai bagian dari menu makanan yang lebih besar. 皮蛋 bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan warisan budaya dan tradisi kuliner yang kaya di China. Meskipun mungkin tidak semua orang menyukai rasa dan aroma telur ini, 皮蛋 tetap menjadi makanan yang dihargai dan dicari oleh banyak orang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan demikian, telur century menjadi salah satu contoh bagaimana makanan dapat melampaui waktu dan ruang, menghubungkan kita dengan sejarah dan tradisi yang mendalam.

How It Became This Dish

Sejarah dan Signifikansi Kuliner 皮蛋 (Pídàn) dalam Budaya Tiongkok 皮蛋, atau yang sering disebut sebagai "telur hitam" atau "telur century", adalah salah satu makanan yang paling ikonik dan kontroversial dalam masakan Tiongkok. Makanan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol dari kekayaan kuliner dan budaya Tiongkok yang kaya akan sejarah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, signifikansi budaya, dan perkembangan telur ini sepanjang waktu. Asal Usul 皮蛋 Sejarah 皮蛋 dapat ditelusuri kembali ke zaman Dinasti Tang (618-907 M). Meski ada berbagai versi mengenai asal-usulnya, salah satu legenda yang paling terkenal menceritakan tentang seorang petani yang menemukan telur yang telah terfermentasi secara alami di dalam lumpur. Ketika ia mencicipinya, ia terkejut dengan rasa dan tekstur telur tersebut, dan sejak saat itu, pídàn mulai dikenal di kalangan masyarakat. Telur ini biasanya dibuat dari telur bebek, meskipun telur ayam juga kadang-kadang digunakan. Proses pembuatan pídàn melibatkan merendam telur dalam campuran abu, tanah liat, garam, dan bahan-bahan lain selama beberapa minggu. Selama proses fermentasi ini, kuning telur menjadi gelap dan berkrim, sementara putih telur berubah menjadi transparan dengan nuansa coklat gelap atau hijau. Proses inilah yang memberikan pídàn tampilan unik dan rasa yang khas. Signifikansi Budaya 皮蛋 memiliki makna yang dalam dalam budaya Tiongkok. Dalam tradisi kuliner, pídàn sering kali disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai bagian dari hidangan lain. Mereka bisa dinikmati dengan cara sederhana, seperti disajikan dengan kecap atau cuka, atau bisa juga dimasukkan ke dalam bubur (congee) sebagai pelengkap. Dalam konteks sosial, pídàn juga sering kali dihadirkan dalam perayaan, terutama selama festival atau acara keluarga. Hidangan ini menjadi simbol dari keberuntungan dan kemakmuran, dan sering kali menjadi bagian dari jamuan makan yang lebih besar. Selain itu, 皮蛋 juga sering dianggap sebagai makanan yang menyehatkan, terutama dalam pengobatan tradisional Tiongkok, di mana dianggap dapat membantu menyeimbangkan panas dan dingin dalam tubuh. Perkembangan Seiring Waktu Seiring berjalannya waktu, pídàn telah mengalami berbagai perubahan dan adaptasi. Pada awalnya, pídàn hanya dikenal di daerah tertentu di Tiongkok, tetapi seiring dengan perkembangan perdagangan dan migrasi, telur ini mulai menyebar ke berbagai wilayah. Kini, 皮蛋 tidak hanya populer di Tiongkok, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Di luar Tiongkok, pídàn sering kali dipadukan dengan bahan-bahan lokal dan cara penyajian yang berbeda. Misalnya, di Indonesia, 皮蛋 kadang-kadang ditambahkan ke dalam sup atau digunakan sebagai bahan dalam masakan yang lebih kompleks. Adaptasi ini menunjukkan bagaimana pídàn mampu bertransformasi dan berintegrasi dalam berbagai budaya kuliner. Kontroversi dan Persepsi Modern Meskipun 皮蛋 dihargai oleh banyak orang, ada juga pihak yang meragukan kelezatannya. Beberapa orang merasa geli dengan penampilan telur yang tampak aneh atau dengan proses fermentasinya yang tidak lazim. Di media sosial, pídàn sering kali menjadi bahan pembicaraan, baik positif maupun negatif. Ini menciptakan perdebatan mengenai nilai estetika dan gastronomi dari makanan ini. Namun, dengan meningkatnya minat terhadap makanan unik dan eksotis di seluruh dunia, pídàn telah menemukan tempatnya di meja makan global. Banyak restoran yang menyajikan hidangan-hidangan inovatif menggunakan pídàn, seperti salad, sushi, atau bahkan sebagai topping pada hidangan fusion. Ini menunjukkan bahwa pídàn tidak hanya sekadar makanan tradisional, tetapi juga bahan yang dapat dieksplorasi dan diolah dengan cara-cara baru. Penutup 皮蛋 adalah contoh sempurna dari bagaimana makanan dapat menjadi simbol dari budaya dan tradisi. Dengan sejarah yang kaya dan signifikansi yang mendalam, telur ini telah bertahan selama berabad-abad dan terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Meskipun ada kontroversi mengenai rasa dan penampilannya, pídàn tetap menjadi bagian penting dari masakan Tiongkok dan terus menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Sebagai penikmat kuliner, mencoba 皮蛋 adalah kesempatan untuk merasakan sejarah dan budaya yang terkandung dalam setiap gigitan. Dalam dunia yang semakin global, makanan seperti pídàn mengingatkan kita akan kekayaan warisan kuliner yang dapat kita nikmati dan lestarikan.

You may like

Discover local flavors from China