brand
Home
>
Foods
>
Drop

Drop

Food Image
Food Image

Drop adalah makanan khas Belanda yang terkenal di seluruh dunia, terutama di kalangan penggemar permen. Makanan ini merupakan sejenis permen licorice yang memiliki rasa khas yang unik dan sering kali menjadi perdebatan di kalangan para penikmatnya. Sejarah drop dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika licorice digunakan sebagai ramuan obat. Pada abad ke-17, licorice mulai diproses menjadi permen, dan sejak saat itu, drop menjadi salah satu camilan yang paling digemari di Belanda. Rasa drop sangat khas dan mungkin sulit diterima oleh mereka yang belum terbiasa. Rasa utamanya adalah manis, namun sering kali diimbangi dengan rasa pahit yang berasal dari senyawa alami yang disebut glycyrrhizin, yang diambil dari akar licorice. Selain itu, drop juga dapat memiliki berbagai varian rasa, mulai dari yang sangat kuat hingga yang lebih lembut, tergantung pada jenis dan cara pembuatannya. Beberapa jenis drop memiliki tambahan bahan perasa seperti garam, yang memberi sensasi rasa yang lebih kompleks. Ini adalah salah satu alasan mengapa drop sering kali memiliki penggemar dan penentang yang kuat. Dalam proses pembuatannya, drop biasanya terdiri dari beberapa bahan utama yaitu tepung terigu, gula, sirup glukosa, dan ekstrak licorice. Bahan-bahan ini dicampur dan dipanaskan hingga membentuk adonan yang kental. Setelah itu, adonan tersebut dibentuk menjadi berbagai bentuk, mulai dari batang panjang hingga bentuk yang lebih kreatif seperti hewan atau objek lainnya. Kemudian, permen ini akan didinginkan dan dikemas untuk dijual. Proses pembuatan drop yang tradisional sering kali melibatkan teknik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan beberapa produsen masih menggunakan resep kuno untuk menjaga keaslian rasa. Drop juga hadir dalam berbagai varian, seperti drop hitam yang terkenal dengan rasa yang lebih kuat dan tajam, serta drop putih yang memiliki rasa yang lebih manis dan lembut. Ada juga drop dengan tambahan garam, yang dikenal sebagai "zoute drop", yang memberikan kombinasi rasa manis dan asin yang menarik. Selain itu, ada juga variasi drop yang dipadukan dengan bahan lain seperti cokelat atau rempah-rempah, memberikan pengalaman rasa yang lebih kaya. Di Belanda, drop bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya. Masyarakat Belanda seringkali memberikan drop sebagai hadiah atau menyajikannya dalam acara-acara khusus. Meskipun drop memiliki rasa yang kontroversial, keberadaannya tetap kokoh dalam tradisi kuliner Belanda dan menjadi simbol dari sejarah serta keunikan gastronomi negara tersebut.

How It Became This Dish

Sejarah Makanan 'Drop' dari Belanda Drop, atau yang dikenal sebagai permen licorice, merupakan salah satu makanan khas Belanda yang telah lama menjadi bagian penting dari budaya kuliner negara tersebut. Dengan rasa yang khas dan sering kali kontroversial, drop memiliki sejarah yang mendalam yang mencerminkan tradisi, inovasi, dan perubahan sosial di Belanda. Asal Usul Drop Asal usul drop dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika akar manis (Glycyrrhiza glabra) digunakan sebagai obat herbal. Akar ini dikenal memiliki sifat menenangkan dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia. Di Eropa, terutama di negara-negara Skandinavia dan Belanda, akar manis mulai diproses menjadi permen pada abad ke-15. Pada awalnya, drop disiapkan sebagai obat untuk meredakan batuk dan masalah pernapasan. Pada abad ke-17, ketika perdagangan rempah-rempah mulai berkembang di Eropa, kualitas dan variasi drop meningkat. Perusahaan-perusahaan Belanda, yang dikenal sebagai pelaut ulung, membawa kembali berbagai bahan dari seluruh dunia, termasuk gula dan rempah-rempah. Hal ini memungkinkan para pembuat permen Belanda untuk bereksperimen dengan resep dan menciptakan variasi baru dari drop. Signifikansi Budaya Di Belanda, drop bukan sekadar makanan ringan; ia telah menjadi simbol identitas budaya. Masyarakat Belanda memiliki hubungan emosional yang kuat dengan drop. Rasa manis, pahit, dan asin dalam drop menciptakan pengalaman rasa yang unik, dan banyak orang Belanda menganggapnya sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Menurut survei, hampir 80% penduduk Belanda mengonsumsi drop secara teratur, menjadikannya salah satu makanan paling populer di negara tersebut. Drop juga memiliki peran penting dalam berbagai tradisi dan perayaan. Misalnya, pada saat perayaan Sinterklaas, permen drop sering diberikan sebagai hadiah. Ini menunjukkan betapa pentingnya drop dalam konteks sosial dan budaya, di mana makanan tidak hanya menjadi sumber kenikmatan tetapi juga sarana untuk berbagi kebahagiaan dan tradisi. Perkembangan dari Masa ke Masa Seiring berjalannya waktu, drop mengalami banyak perubahan dalam hal bentuk, rasa, dan cara produksi. Pada awal abad ke-20, industri permen mulai berkembang pesat di Belanda. Banyak pabrik permen dibuka, dan drop menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat. Inovasi dalam teknologi produksi memungkinkan pembuatan drop dalam berbagai bentuk dan rasa, termasuk drop hitam yang terkenal, drop asin, dan variasi lainnya. Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh tren global. Ketika makanan dan budaya dari berbagai negara mulai saling mempengaruhi, drop menjadi salah satu permen yang diekspor ke negara lain. Masyarakat di negara-negara lain mulai mengenal drop, meskipun tidak semua orang menyukai rasa khasnya. Drop hitam, yang terbuat dari akar manis dan sering kali memiliki rasa yang lebih kuat, sering kali menjadi tantangan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa tersebut. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, munculnya kesadaran akan kesehatan dan gizi mulai mempengaruhi industri makanan, termasuk drop. Banyak produsen mulai mencari alternatif yang lebih sehat, menghasilkan drop yang rendah gula atau tanpa gula. Ini menunjukkan bahwa meskipun drop memiliki akar yang dalam dalam tradisi Belanda, ia juga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Drop dalam Masyarakat Modern Di era modern ini, drop tidak hanya tetap populer di Belanda, tetapi juga menarik perhatian internasional. Banyak restoran dan kafe di seluruh dunia mulai menyajikan drop sebagai bagian dari menu mereka, menawarkan pengalaman kuliner yang unik bagi pelanggan. Selain itu, pembuat permen kecil dan artisanal mulai muncul, menciptakan variasi drop yang lebih kreatif dan inovatif, sering kali menggunakan bahan-bahan alami dan resep tradisional. Masyarakat Belanda juga semakin menghargai keberagaman drop. Saat ini, ada berbagai jenis drop yang tersedia, mulai dari drop manis, asin, hingga drop dengan campuran rasa yang tidak biasa, seperti cokelat atau buah. Ini mencerminkan bagaimana drop telah berevolusi dari makanan tradisional menjadi makanan yang lebih modern dan sesuai dengan selera generasi saat ini. Kesimpulan Drop adalah lebih dari sekadar permen; ia adalah bagian integral dari warisan budaya Belanda. Dari asal-usulnya sebagai obat herbal hingga menjadi makanan yang sangat populer dan simbol identitas nasional, perjalanan drop mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan kuliner yang terjadi di Belanda sepanjang sejarah. Sebagai makanan yang terus beradaptasi dengan zaman dan selera, drop menunjukkan bahwa tradisi dapat hidup berdampingan dengan inovasi, memberikan pengalaman rasa yang unik bagi generasi mendatang. Dengan setiap gigitan drop, kita tidak hanya menikmati rasa yang khas, tetapi juga menyelami sejarah panjang dan kaya yang menyertainya.

You may like

Discover local flavors from Netherlands