brand
Home
>
Foods
>
Frites

Frites

Food Image
Food Image

Frites, atau yang lebih dikenal dengan sebutan kentang goreng di Belgia, merupakan salah satu sajian kuliner yang paling ikonik dan disukai di negara tersebut. Sejarah frites dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17. Menurut legenda, ketika sungai Meuse membeku di daerah Namur, penduduk setempat mulai menggoreng potongan kentang sebagai pengganti ikan yang biasa mereka goreng. Sejak saat itu, hidangan ini semakin populer dan berkembang menjadi simbol gastronomi Belgia. Rasa frites sangatlah khas. Kentang yang digoreng memiliki tekstur luar yang renyah dan keemasan, sementara bagian dalamnya lembut dan fluffy. Keseimbangan antara kerenyahan dan kelembutan ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan frites dari kentang goreng lainnya. Rasa dari frites juga sangat bergantung pada jenis kentang yang digunakan dan teknik penggorengan yang tepat. Frites biasanya disajikan dengan berbagai saus, yang paling terkenal adalah mayo, tetapi juga sering disertai dengan saus sambal, saus béarnaise, atau saus andalouse. Proses persiapan frites dimulai dengan pemilihan jenis kentang yang tepat. Kentang yang umum digunakan adalah jenis Bintje, yang dikenal memiliki kandungan pati yang tinggi dan cocok untuk digoreng. Setelah kentang dipotong menjadi bentuk batang, mereka direndam dalam air untuk menghilangkan kelebihan pati dan kemudian dikeringkan. Teknik penggorengan frites biasanya dilakukan dalam dua tahap. Pertama, kentang digoreng dalam minyak dengan suhu rendah untuk memasak bagian dalamnya. Setelah itu, mereka diangkat dan dibiarkan dingin sejenak sebelum digoreng kembali dalam minyak panas untuk mendapatkan kerenyahan yang sempurna. Bahan kunci dalam pembuatan frites adalah minyak goreng, yang sering kali menggunakan minyak nabati seperti minyak kanola atau minyak bunga matahari. Penggunaan minyak yang berkualitas baik sangat penting untuk mencapai rasa dan tekstur yang ideal. Selain itu, garam juga digunakan untuk memberikan rasa pada frites setelah digoreng. Beberapa variasi frites juga menggunakan bumbu tambahan atau rempah-rempah untuk menambah cita rasa. Frites tidak hanya sekedar hidangan pendamping, melainkan juga sebuah pengalaman kuliner yang dapat ditemukan di banyak kios makanan dan restoran di seluruh Belgia. Frites sering kali disajikan dalam keranjang kertas atau kantong kertas, dan dinikmati sebagai camilan atau makanan ringan. Kelezatan dan kesederhanaan frites telah menjadikannya salah satu sajian yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Belgia. Dengan sejarah yang kaya dan rasa yang menggugah selera, frites tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Belgia.

How It Became This Dish

Sejarah Frites: Makanan Ikonik dari Belgia Frites, atau yang lebih dikenal di luar Belgia sebagai "French fries," merupakan salah satu makanan yang paling dicintai di seluruh dunia. Namun, asal-usulnya yang sebenarnya sangat diperdebatkan, dengan Belgia dan Prancis masing-masing mengklaim sebagai tempat kelahiran makanan ikonik ini. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi sejarah frites, dari asal usulnya hingga perkembangan dan signifikansinya dalam budaya Belgia. Asal Usul Frites Sejarah frites dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17. Menurut legenda, pada tahun 1680, penduduk desa di wilayah Meuse di Belgia, terutama di daerah Namur, mulai menggoreng kentang sebagai alternatif untuk ikan, yang biasanya mereka goreng sebagai makanan utama. Saat sungai-sungai di daerah tersebut membeku, penduduk desa tidak dapat menangkap ikan, sehingga mereka memutuskan untuk memotong kentang menjadi bentuk yang mirip dengan ikan dan menggorengnya. Sejak saat itu, frites mulai dikenal di kalangan masyarakat lokal. Sementara itu, di Prancis, frites juga memiliki sejarah yang kaya. Masyarakat Prancis mulai menggoreng kentang pada akhir abad ke-18, dan makanan ini menjadi populer di kalangan aristokrat. Namun, meskipun Prancis memiliki tradisi menggoreng kentang, banyak sejarawan makanan sepakat bahwa frites modern yang kita kenal hari ini berakar dari praktik memasak di Belgia. Frites Dalam Budaya Belgia Frites tidak hanya sekadar makanan di Belgia; mereka adalah bagian integral dari budaya dan identitas nasional. Di Belgia, frites dianggap sebagai makanan cepat saji yang berkualitas, dan banyak dijual di gerai-gerai kecil yang disebut "fritkots." Fritkots ini biasanya terletak di setiap sudut kota, dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk menikmati frites yang segar dan renyah. Salah satu ciri khas frites Belgia adalah cara penyajiannya. Frites biasanya disajikan dengan berbagai macam saus, mulai dari mayo, saus Andalouse, hingga saus tartar. Di Belgia, mayo bukan hanya pelengkap, tetapi juga dianggap sebagai saus utama yang harus ada saat menikmati frites. Saus mayo yang kental dan creamy memberikan kontras yang sempurna dengan tekstur frites yang renyah. Perkembangan Frites Seiring Waktu Seiring berjalannya waktu, frites telah mengalami berbagai perkembangan. Pada awalnya, frites di Belgia hanya disajikan dengan garam, tetapi seiring meningkatnya popularitasnya, variasi penyajian mulai bermunculan. Pelaku industri kuliner mulai berinovasi dengan menambahkan berbagai topping dan saus, menciptakan pengalaman makan yang lebih kaya. Pada abad ke-20, frites mulai menyebar ke negara-negara lain, terutama setelah Perang Dunia II. Para tentara Amerika yang ditempatkan di Eropa membawa kembali cinta mereka terhadap frites ke tanah air mereka, dan makanan ini mulai dikenal sebagai "French fries." Sejak itu, frites menjadi bagian dari menu di banyak restoran cepat saji di seluruh dunia. Frites dan Identitas Nasional Di Belgia, frites bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan simbol identitas nasional. Pada tahun 2005, pemerintah Belgia bahkan mengusulkan pengakuan frites sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, mengingat pentingnya frites dalam budaya dan tradisi masyarakat Belgia. Frites menjadi simbol kebanggaan nasional dan sering kali dijadikan bahan diskusi di kalangan masyarakat. Setiap tahun, Belgia juga mengadakan festival frites, dan di beberapa kota, terdapat kompetisi untuk menentukan penjual frites terbaik. Pada kesempatan ini, banyak orang berkumpul untuk merayakan cinta mereka terhadap frites, sambil menikmati berbagai variasi dan kreasi unik yang ditawarkan oleh para penjual. Frites di Kancah Internasional Dalam beberapa dekade terakhir, frites telah menjadi salah satu makanan yang paling populer di seluruh dunia. Meskipun awalnya berasal dari Belgia, frites kini dapat ditemukan di hampir setiap negara, dengan berbagai variasi dan gaya penyajian. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, frites sering disajikan dalam bentuk "loaded fries" dengan berbagai topping seperti keju, bacon, dan saus BBQ. Frites juga telah menjadi bagian dari tren makanan internasional, dengan banyak restoran gourmet yang menyajikan frites dengan cara yang lebih kreatif. Misalnya, ada frites yang disajikan dengan truffle oil, parmesan, dan rempah-rempah, menciptakan pengalaman makanan yang lebih mewah dan menarik. Kesimpulan Frites adalah lebih dari sekadar makanan; mereka adalah simbol budaya, tradisi, dan identitas Belgia. Dari asal usulnya sebagai alternatif makanan ikan di abad ke-17 hingga menjadi makanan ikonik yang dicintai di seluruh dunia, frites memiliki perjalanan yang kaya dan menarik. Budaya makan di Belgia yang mengelilingi frites menunjukkan betapa pentingnya makanan ini bagi masyarakat, dan bagaimana frites telah beradaptasi seiring berjalannya waktu untuk memenuhi selera generasi baru. Dengan setiap gigitan frites yang renyah dan saus mayo yang creamy, kita tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga merasakan sejarah dan tradisi yang telah terjalin selama berabad-abad. Frites, dengan segala kesederhanaannya, terus menjadi bagian penting dari warisan kuliner Belgia dan akan terus dinikmati oleh generasi mendatang.

You may like

Discover local flavors from Belgium