Sheep Cheese
Brânză de burduf adalah keju tradisional yang berasal dari Romania, khususnya dari daerah pegunungan Carpathian. Keju ini dibuat dari susu domba yang segar, dan merupakan bagian penting dari warisan kuliner Romania. Sejarah brânză de burduf dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika para gembala di pegunungan mulai memproduksi keju sebagai cara untuk mengawetkan susu. Proses pembuatan keju ini sangat terkait dengan kehidupan masyarakat pastoral, di mana domba menjadi sumber utama susu dan makanan. Rasa brânză de burduf sangat khas dan unik. Keju ini memiliki rasa yang kuat dan tajam, dengan sentuhan asin yang mencolok. Aroma yang dihasilkan juga sangat menggugah selera, umumnya digambarkan sebagai aroma susu yang segar dipadukan dengan nuansa pedesaan. Keju ini memiliki tekstur yang krimi dan sedikit remah, membuatnya sangat cocok untuk disajikan dengan roti atau sebagai bagian dari hidangan tradisional Romania. Rasa yang kaya ini menjadikannya pilihan favorit tidak hanya di Romania tetapi juga di negara-negara tetangga. Proses pembuatan brânză de burduf dimulai dengan pemanasan susu domba segar hingga suhu tertentu, kemudian menambahkan rennet untuk memicu proses penggumpalan. Setelah susu menggumpal, dadih dipisahkan dari whey dan kemudian dikumpulkan dalam bentuk gumpalan. Gumpalan ini kemudian dicetak dan ditekan untuk mengeluarkan sisa-sisa whey, sebelum akhirnya dicampur dengan garam. Salah satu ciri khas dari brânză de burduf adalah cara penyimpanannya, yaitu dalam kulit kayu atau wadah yang terbuat dari kulit domba yang disebut "burduf". Proses pematangan dalam wadah ini memberikan keju karakteristik rasa yang lebih kompleks dan mendalam. Bahan utama dari brânză de burduf adalah susu domba, tetapi kadang-kadang juga dapat dicampur dengan susu kambing atau sapi untuk variasi rasa. Garam adalah bahan tambahan yang penting, berfungsi tidak hanya untuk memberi rasa tetapi juga untuk membantu pengawetan keju. Beberapa produsen juga menambahkan rempah-rempah atau bumbu lokal untuk menciptakan variasi rasa yang berbeda. Keju ini sering disajikan sebagai bagian dari piring antipasti, bersama dengan sayuran segar, zaitun, dan roti tradisional Romania. Brânză de burduf bukan hanya sekadar makanan; ia melambangkan tradisi dan budaya Romania yang kaya. Keju ini sering dinikmati dalam suasana sosial, seperti perayaan atau acara keluarga, dan menjadi simbol kehangatan serta keramahan masyarakat Romania. Sebagai bagian dari gastronomi lokal, brânză de burduf terus menarik perhatian para penikmat kuliner yang ingin merasakan keunikan rasa dari keju tradisional ini.
How It Became This Dish
Sejarah Brânză de Burduf: Keju Tradisional Romania Brânză de burduf adalah salah satu produk keju yang paling terkenal dari Romania, yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Keju ini dibuat dari susu domba, dan sering kali dikaitkan dengan tradisi peternakan yang telah ada sejak ribuan tahun di wilayah pegunungan Carpathian. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, signifikansi budaya, dan perkembangan Brânză de burduf sepanjang waktu. Asal Usul Brânză de Burduf Brânză de burduf berasal dari wilayah pegunungan Romania, terutama di daerah Transylvania dan Muntii Apuseni. Nama "burduf" berasal dari bahasa Rumania yang berarti "kulit" atau "perut," merujuk pada cara tradisional penyimpanan keju ini, yang menggunakan kantong yang terbuat dari kulit domba. Praktik pembuatan keju ini diyakini telah ada sejak zaman kuno, bahkan sebelum kedatangan Romawi di wilayah ini. Masyarakat nomaden yang menggembala domba di pegunungan Romania memainkan peran penting dalam pengembangan Brânză de burduf. Mereka menggunakan susu domba yang kaya lemak untuk membuat keju sebagai sumber makanan yang padat energi selama perjalanan mereka. Proses pembuatan keju ini cukup sederhana: susu domba dipanaskan dan ditambahkan rennet (enzim yang membantu memisahkan dadih dari whey). Setelah itu, dadih yang dihasilkan dikemas dalam kantong kulit domba dan dibiarkan untuk matang selama beberapa hari. Signifikansi Budaya Brânză de burduf bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya dan warisan Romania. Keju ini sering dijadikan simbol tradisi peternakan Romania dan sering kali dihidangkan dalam berbagai acara, baik dalam konteks keluarga maupun di festival-festival lokal. Dalam budaya Romania, Brânză de burduf sering dipadukan dengan roti segar, sayuran, dan anggur, menciptakan pengalaman kuliner yang kaya rasa dan beragam. Keju ini juga memiliki makna spiritual dalam beberapa komunitas. Dalam tradisi tertentu, Brânză de burduf dihidangkan sebagai bagian dari upacara keagamaan atau perayaan penting. Misalnya, selama perayaan Natal, Brânză de burduf sering menjadi bagian dari makanan yang disajikan kepada tamu, sebagai tanda penghormatan dan keramahan. Perkembangan Seiring Waktu Seiring berjalannya waktu, Brânză de burduf mengalami berbagai perubahan dan inovasi. Pada abad ke-19, dengan munculnya teknologi modern dan meningkatnya permintaan untuk produk makanan, pembuatan Brânză de burduf mulai diproduksi secara lebih komersial. Masyarakat mulai memproduksi keju ini dalam jumlah besar, dan banyak produsen lokal mulai mengembangkan merek mereka sendiri. Dengan perkembangan transportasi dan distribusi, Brânză de burduf mulai dikenal di luar Romania. Keju ini menjadi salah satu produk makanan yang diandalkan untuk diekspor, terutama ke negara-negara Eropa lainnya. Ini membantu memperkenalkan keju ini kepada orang-orang di luar Romania, sekaligus meningkatkan popularitasnya. Namun, meskipun mengalami modernisasi, proses tradisional pembuatan Brânză de burduf tetap dipertahankan oleh banyak produsen lokal. Mereka menghargai cara-cara tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan berusaha untuk menjaga keaslian rasa serta kualitas keju. Pada tahun 2005, Brânză de burduf bahkan mendapatkan status Indikasi Geografis Terlindungi (IGT), yang memberikan perlindungan hukum terhadap produk tersebut dan menjamin kualitas serta keaslian produk yang dihasilkan. Brânză de Burduf di Era Modern Di era modern, Brânză de burduf masih menjadi simbol penting dalam budaya Romania. Keju ini sering digunakan dalam masakan tradisional dan menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan, seperti mămăligă (semacam polenta) dan sarmale (kubis yang diisi). Selain itu, Brânză de burduf juga menjadi populer di kalangan wisatawan yang mengunjungi Romania, yang mencari pengalaman kuliner otentik. Festivals dan pameran makanan sering kali menampilkan Brânză de burduf sebagai salah satu daya tarik utama. Di acara-acara ini, pengunjung dapat mencicipi keju ini dalam berbagai bentuk, dari yang tradisional hingga inovatif. Banyak koki muda dan restoran di Romania juga mulai mengeksplorasi keju ini dalam kreasi kuliner mereka, menciptakan hidangan modern yang menggabungkan rasa tradisional dengan teknik memasak kontemporer. Kesimpulan Brânză de burduf adalah lebih dari sekadar keju; ia adalah simbol warisan budaya dan tradisi Romania yang kaya. Dengan asal-usul yang dalam dan signifikansi yang kuat dalam masyarakat, keju ini telah bertahan melawan waktu dan terus berkembang dalam konteks modern. Melalui upaya untuk mempertahankan metode tradisional dan inovasi kuliner, Brânză de burduf tetap menjadi bagian penting dari identitas kuliner Romania, mencerminkan hubungan yang mendalam antara masyarakat dan tanah yang mereka tinggali. Dengan setiap gigitan keju ini, kita tidak hanya merasakan rasa yang unik, tetapi juga sejarah dan budaya yang telah dibangun selama berabad-abad.
You may like
Discover local flavors from Romania