Tarte Tropezienne
Tarte Tropézienne adalah salah satu makanan khas yang sangat terkenal dari wilayah Saint-Tropez, Monaco. Makanan ini memiliki sejarah yang menarik yang dimulai pada tahun 1955, ketika seorang pembuat roti bernama Alexandre Micka menciptakan kue ini untuk merayakan kedatangan film "Et Dieu… créa la femme," yang dibintangi oleh aktris terkenal Brigitte Bardot. Kue ini segera menjadi populer di kalangan para pengunjung dan penduduk setempat, dan sejak saat itu Tarte Tropézienne telah menjadi simbol kuliner Saint-Tropez. Kue ini memiliki rasa yang unik dan lezat, yang merupakan kombinasi dari manis dan creamy. Tarte Tropézienne terdiri dari dua bagian utama, yaitu roti brioche yang lembut dan krim pastry yang kaya rasa. Roti brioche yang digunakan memiliki tekstur yang halus dan sedikit kenyal, sementara krim pastry yang diisi di dalamnya terdiri dari campuran krim segar dan mentega, kadang-kadang dipadukan dengan rasa vanila atau jeruk untuk memberikan dimensi rasa yang lebih. Pada bagian atas, Tarte Tropézienne biasanya ditaburi dengan butiran gula yang memberikan sedikit rasa karamel saat digigit. Persiapan Tarte Tropézienne memerlukan keterampilan dan perhatian yang tinggi. Pertama, adonan brioche dibuat dengan mencampurkan tepung terigu, ragi, telur, susu, dan mentega. Setelah adonan diuleni hingga elastis, ia dibiarkan mengembang selama beberapa jam. Setelah adonan cukup mengembang, ia dibentuk menjadi bulatan dan dipanggang hingga berwarna keemasan. Setelah dingin, roti brioche dipotong menjadi dua bagian, dan diisi dengan krim pastry yang telah dipersiapkan sebelumnya. Krim pastry ini dibuat dengan mencampurkan susu, gula, dan kuning telur, yang kemudian dimasak hingga kental dan dicampur dengan mentega hingga halus. Salah satu ciri khas dari Tarte Tropézienne adalah penggunaan gula butiran yang ditaburkan di atas roti brioche sebelum dipanggang, memberikan sentuhan manis yang sempurna. Beberapa variasi modern juga menambahkan bahan tambahan seperti buah-buahan segar atau selai untuk memberikan rasa yang lebih beragam, meskipun versi tradisional tetap menjadi favorit banyak orang. Tarte Tropézienne bukan hanya sekadar makanan penutup; ia juga merupakan bagian dari budaya dan tradisi kuliner Monaco. Kue ini sering dinikmati dalam suasana santai, baik di kafe maupun saat berkumpul dengan teman dan keluarga. Dengan kombinasi rasa yang lezat dan sejarah yang kaya, Tarte Tropézienne terus menjadi salah satu ikon gastronomi yang tak terlupakan dari kawasan Riviera Prancis.
How It Became This Dish
Sejarah Tarte Tropézienne: Keindahan Rasa dari Monaco Tarte Tropézienne, kue ikonik yang berasal dari kawasan pesisir Prancis yang indah, khususnya dari Saint-Tropez, telah menjadi simbol gastronomi yang memikat hati banyak orang. Kue ini bukan hanya sekadar hidangan penutup; ia mencerminkan keindahan dan gaya hidup Riviera Prancis, serta perjalanan sejarah yang kaya akan tradisi dan inovasi kuliner. #### Asal Usul Tarte Tropézienne Tarte Tropézienne pertama kali diciptakan pada tahun 1955 oleh seorang pembuat roti bernama Alexandre Micka. Micka, yang berasal dari Polandia, mengembangkan resep kue ini setelah mengamati minat para wisatawan yang datang ke Saint-Tropez, sebuah destinasi terkenal di Côte d'Azur yang mengundang para selebriti dan penggemar mode dari seluruh dunia. Kue ini terbuat dari adonan brioches yang lembut dan berwarna keemasan, diisi dengan campuran krim custard dan krim kocok yang kaya rasa. Tarte Tropézienne menjadi sangat populer di kalangan penduduk lokal dan pengunjung, dan segera menjadi salah satu daya tarik kuliner yang wajib dicoba di Saint-Tropez. #### Nama dan Simbolisme Nama "Tarte Tropézienne" diambil dari kota asalnya, Saint-Tropez. Dalam beberapa tahun setelah penciptaannya, kue ini mulai menjadi terkenal di seluruh Prancis dan bahkan dunia. Saat ini, Tarte Tropézienne bukan hanya sekedar makanan; ia melambangkan keindahan musim panas di Riviera, kesenangan, dan gaya hidup yang santai. Kue ini juga memiliki makna simbolis, menjadi lambang dari pertemuan budaya, di mana tradisi Prancis bertemu dengan pengaruh dari berbagai penjuru dunia. Kue ini sering kali disajikan dalam berbagai perayaan, baik itu acara keluarga, festival, atau bahkan pernikahan, menambah nilai emosional dan budaya di sekitarnya. #### Perkembangan dan Variasi Seiring berjalannya waktu, Tarte Tropézienne mendapatkan berbagai variasi yang menarik. Beberapa pembuat kue mulai bereksperimen dengan bahan-bahan baru, menambahkan buah-buahan segar, cokelat, atau bahkan rasa eksotis seperti pistachio dan lavender. Namun, meskipun ada variasi, resep dasar dan cita rasa klasik Tarte Tropézienne tetap dipertahankan, menjadi fondasi dari semua inovasi yang ada. Pada tahun 1993, Tarte Tropézienne diakui secara resmi sebagai produk gastronomi yang berharga oleh pemerintah Prancis. Ini adalah langkah penting dalam melestarikan dan menghargai warisan kuliner yang telah menjadi bagian dari identitas Saint-Tropez. Sejak saat itu, berbagai festival kuliner diadakan untuk merayakan dan mempromosikan Tarte Tropézienne, menarik pengunjung dari seluruh dunia untuk mencicipi kelezatan kue ini. #### Tarte Tropézienne dalam Budaya Populer Tarte Tropézienne juga memiliki tempat istimewa dalam budaya populer. Kue ini muncul dalam berbagai film dan acara televisi yang menggambarkan gaya hidup glamor di Riviera. Salah satu film yang terkenal adalah “Et Dieu... créa la femme” yang dibintangi oleh Brigitte Bardot, yang membantu memperkenalkan Saint-Tropez sebagai destinasi liburan yang menarik bagi kalangan atas. Bardot, sebagai ikon kecantikan dan gaya hidup, turut berperan dalam mempopulerkan Tarte Tropézienne, menjadikannya lebih dari sekadar makanan, tetapi juga sebagai simbol dari kebebasan dan kecantikan. #### Tarte Tropézienne di Era Modern Di era modern ini, Tarte Tropézienne terus menjadi favorit di kalangan pengunjung Saint-Tropez dan wisatawan yang datang dari berbagai belahan dunia. Banyak kafe dan restoran di kawasan tersebut menawarkan kue ini dengan sentuhan kreativitas masing-masing, mempertahankan esensi aslinya, namun dengan presentasi yang lebih menarik. Selain itu, dengan adanya media sosial, Tarte Tropézienne semakin dikenal luas. Foto-foto yang menampilkan keindahan kue ini sering kali dibagikan di platform-platform seperti Instagram, menarik perhatian para foodies dan wisatawan yang ingin merasakan pengalaman kuliner yang otentik. #### Penutup Tarte Tropézienne adalah lebih dari sekadar kue yang lezat; ia adalah cerminan dari budaya, sejarah, dan gaya hidup di Saint-Tropez. Dari asal usulnya di tangan Alexandre Micka hingga pengakuan sebagai simbol gastronomi Prancis, Tarte Tropézienne telah mengukir tempat yang tak tergantikan dalam sejarah kuliner. Dengan setiap gigitan, kita tidak hanya merasakan rasa manis dan lembutnya krim, tetapi juga merasakan denyut kehidupan Riviera Prancis yang penuh warna. Tarte Tropézienne adalah sebuah perjalanan, sebuah kisah yang terus berlanjut, dan sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berkesempatan menikmatinya. Maka, ketika Anda berada di Saint-Tropez atau di tempat lain di dunia, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Tarte Tropézienne. Rasakan kelezatannya dan biarkan diri Anda terhanyut dalam sejarah dan keindahan yang ditawarkannya.
You may like
Discover local flavors from Monaco