Cassata
Kassata adalah makanan penutup tradisional yang berasal dari Malta, yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Makanan ini sering disajikan pada acara-acara spesial, terutama saat perayaan Paskah. Kassata merupakan simbol dari tradisi kuliner Malta yang menggabungkan pengaruh dari berbagai budaya, termasuk Italia, Arab, dan Inggris. Nama "kassata" berasal dari bahasa Arab "qas'at," yang berarti mangkuk, merujuk pada bentuknya yang biasanya dihidangkan dalam cetakan. Kassata memiliki rasa yang sangat khas dan menggugah selera. Kombinasi antara manisnya kue dan krim, serta sentuhan rasa buah yang segar menciptakan pengalaman kuliner yang luar biasa. Makanan ini biasanya terdiri dari beberapa lapisan, dengan bagian luar yang terbuat dari kue sponge atau kue lapis, sementara bagian dalamnya diisi dengan ricotta manis, cokelat, dan berbagai buah kering seperti kismis dan aprikot. Rasa manis dari ricotta dikombinasikan dengan sedikit rasa asam dari buah-buahan, menghasilkan keseimbangan rasa yang sempurna. Persiapan kassata melibatkan beberapa langkah yang memerlukan ketelitian dan keterampilan. Pertama, kue sponge atau kue lapis dibuat dengan mengocok telur dan gula hingga mengembang, lalu dicampurkan dengan tepung terigu untuk mendapatkan tekstur yang ringan. Setelah kue matang, biasanya dibagi menjadi dua atau tiga lapisan. Selanjutnya, ricotta yang telah dicampur dengan gula, cokelat, dan buah kering disiapkan sebagai isi. Campuran ini kemudian diletakkan di antara lapisan kue yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu, keseluruhan kue dilapisi dengan marzipan atau krim, memberikan tampilan yang menarik dan menambah rasa yang kaya. Bahan utama dari kassata adalah ricotta, yang memberikan tekstur lembut dan krimi pada makanan penutup ini. Selain itu, gula, kue sponge, dan marzipan adalah komponen penting lainnya. Beberapa variasi kassata juga menambahkan bahan seperti pistachio, cokelat hitam, atau bahkan berbagai jenis buah segar, tergantung pada preferensi pribadi dan tradisi setempat. Proses penyajian biasanya melibatkan pemotongan kue menjadi irisan yang indah, sering kali dihias dengan potongan buah atau taburan kacang. Kassata bukan hanya sekadar makanan penutup; ia adalah representasi dari warisan budaya Malta yang kaya. Mencicipi kassata adalah cara untuk merasakan keanekaragaman rasa dan tradisi kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Makanan ini menjadi simbol kebersamaan dan perayaan, membuatnya sangat berarti dalam konteks budaya Malta.
How It Became This Dish
Sejarah Kassata: Makanan Tradisional Malta Kassata adalah salah satu hidangan pencuci mulut yang paling terkenal dan ikonik dari Malta. Dengan kombinasi rasa yang kaya dan tekstur yang lembut, kassata tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memiliki sejarah yang dalam dan melambangkan warisan budaya pulau tersebut. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi asal-usul, signifikansi budaya, serta perkembangan kassata dari masa ke masa. Asal Usul Kassata Kassata, atau dalam bahasa Malta disebut "Kassata tal-L-Irmied," memiliki akar yang dalam dalam tradisi kuliner Malta yang kaya. Meskipun asal-usul pasti dari kassata tidak sepenuhnya jelas, banyak sejarawan makanan percaya bahwa hidangan ini berasal dari pengaruh berbagai budaya yang pernah menjajah atau berinteraksi dengan Malta, termasuk Arab, Norman, dan Spanyol. Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-9, ketika bangsa Arab menguasai Malta, mereka membawa berbagai bahan makanan baru, termasuk gula, almond, dan rempah-rempah. Bahan-bahan ini kemudian diintegrasikan ke dalam masakan lokal, menciptakan fondasi bagi banyak hidangan tradisional Malta, termasuk kassata. Pada masa itu, kue ini kemungkinan merupakan sajian yang lebih sederhana dibandingkan dengan versi modernnya, tetapi tetap mempertahankan elemen utama yang sama, yaitu lapisan keju ricotta yang manis dan kue. Komponen Kassata Kassata terdiri dari beberapa komponen utama: kue sponge, keju ricotta, gula, dan berbagai bahan tambahan seperti cokelat, buah candied, dan rempah-rempah. Penyajian khasnya melibatkan lapisan kue yang diisi dengan adonan keju ricotta yang dimaniskan, dan kadang-kadang dilapisi dengan marzipan atau cokelat. Kelezatan kassata tidak hanya terletak pada rasa manisnya, tetapi juga pada tekstur dan keberagaman bahan yang digunakan. Keju ricotta memberikan kelembutan, sementara kue sponge memberikan struktur. Buah candied dan cokelat memberikan sentuhan warna dan rasa yang kontras, menjadikan setiap potongan kassata sebagai karya seni yang menggugah selera. Signifikansi Budaya Kassata bukan hanya sekadar makanan penutup; ia merupakan simbol dari banyak perayaan dan tradisi di Malta. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, Paskah, dan festival lokal. Dalam konteks pernikahan, kassata dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kebahagiaan, sehingga menjadi hidangan yang wajib ada di meja pengantin. Selama Paskah, kassata menjadi makanan yang sangat dihormati. Tradisi ini mungkin berakar dari praktik menghormati kehadiran musim semi dan kebangkitan, yang merupakan tema sentral dalam perayaan Paskah. Dalam banyak keluarga Malta, membuat kassata merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, menciptakan ikatan yang lebih kuat antar generasi. Perkembangan Seiring Waktu Seiring berjalannya waktu, kassata telah mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian. Pada awalnya, hidangan ini mungkin cukup sederhana, tetapi seiring dengan perkembangan teknik memasak dan akses terhadap bahan-bahan baru, versi modern kassata menjadi lebih kompleks dan beragam. Misalnya, saat ini, banyak koki menambahkan sentuhan pribadi mereka dengan menciptakan variasi baru dari kassata, seperti penggunaan bahan-bahan lokal atau rempah-rempah eksotis. Di era modern, kassata juga mulai mendapatkan perhatian di luar Malta. Dengan meningkatnya minat terhadap masakan tradisional dan regional, banyak restoran di seluruh dunia mulai menyajikan kassata sebagai salah satu pilihan makanan penutup mereka. Ini tidak hanya membantu memperkenalkan budaya Malta kepada publik yang lebih luas, tetapi juga memberikan peluang bagi para koki Malta untuk berinovasi dan memperkenalkan variasi baru dari hidangan klasik ini. Kassata dalam Budaya Populer Kassata saat ini tidak hanya menjadi bagian dari tradisi kuliner, tetapi juga menyentuh aspek budaya populer di Malta. Dalam festival makanan, pameran kuliner, dan acara budaya lainnya, kassata sering kali menjadi bintang utama. Banyak koki terkenal dan pembuat kue di Malta berlomba-lomba untuk menciptakan versi terbaik dari kassata, dan kompetisi ini sering menarik perhatian media dan pengunjung. Sosial media juga memainkan peran penting dalam mempopulerkan kassata. Foto-foto yang menampilkan keindahan dan kelezatan kassata sering dibagikan di platform-platform seperti Instagram dan Facebook, menarik perhatian generasi muda yang mencari pengalaman kuliner yang otentik. Hal ini tidak hanya membantu melestarikan tradisi, tetapi juga mendorong inovasi dan eksperimen dalam pembuatan makanan. Kesimpulan Kassata adalah lebih dari sekadar makanan penutup; ia merupakan simbol dari sejarah, tradisi, dan budaya Malta yang kaya. Dari asal-usulnya yang dipengaruhi oleh berbagai budaya hingga peran pentingnya dalam perayaan dan tradisi, kassata mencerminkan perjalanan panjang yang telah dilalui oleh masyarakat Malta. Seiring dengan perkembangan zaman, kassata terus beradaptasi dan berevolusi, tetapi esensinya sebagai hidangan yang melambangkan kebahagiaan dan perayaan tetap tak tergantikan. Dengan semua keindahan dan kelezatan yang dimilikinya, tidak diragukan bahwa kassata akan terus menjadi bagian integral dari warisan kuliner Malta, menghubungkan generasi yang lalu dengan generasi yang akan datang. Sebagai hidangan yang kaya akan makna, kassata adalah perwujudan sempurna dari seni memasak yang tidak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga menyentuh jiwa.
You may like
Discover local flavors from Malta