brand
Home
>
Foods
>
Manakish (مناقيش)

Manakish

Food Image
Food Image

Manaqish adalah makanan khas Lebanon yang sangat populer dan sering dijadikan pilihan sarapan atau camilan. Makanan ini berupa roti pipih yang biasanya disajikan dengan berbagai topping, menjadikannya sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing. Dalam sejarahnya, manaqish sudah ada sejak zaman kuno dan dianggap sebagai salah satu warisan kuliner Arab. Makanan ini mencerminkan pengaruh budaya dan tradisi yang kaya di wilayah Timur Tengah. Roti manaqish terbuat dari adonan tepung terigu, air, ragi, garam, dan sedikit minyak zaitun. Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan kering, kemudian ditambahkan air hangat dan minyak zaitun untuk membentuk adonan yang lembut dan elastis. Setelah itu, adonan dibiarkan selama beberapa waktu untuk mengembang. Proses fermentasi ini memberikan tekstur yang lembut dan kenyal pada roti. Setelah mengembang, adonan dibagi menjadi bulatan kecil yang kemudian digilas menjadi pipih sebelum dipanggang. Rasa manaqish sangat bervariasi tergantung pada topping yang digunakan. Salah satu topping yang paling umum adalah za'atar, campuran rempah-rempah yang terdiri dari thyme, oregano, biji wijen, dan sumac. Topping ini memberikan aroma yang khas dan rasa yang sedikit asam dan segar. Selain za'atar

How It Became This Dish

Makanan yang dikenal sebagai مناقيش (manakish) merupakan salah satu hidangan tradisional yang sangat populer di Lebanon dan sekitarnya. Asal-usul manakish dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, ketika orang-orang di wilayah Timur Tengah mulai membuat roti pipih. Roti ini awalnya dibuat dengan cara sederhana, menggunakan tepung, air, dan garam, kemudian dipanggang di atas batu panas atau di oven. Seiring berjalannya waktu, resep dan teknik pembuatan manakish berkembang, menciptakan variasi yang kaya akan rasa dan tekstur. Manakish sering kali disajikan sebagai sarapan atau camilan, dan menjadi bagian penting dari budaya makanan Lebanon. Roti ini dapat diisi dengan berbagai topping, termasuk za'atar (campuran rempah), keju, daging, atau sayuran. Salah satu variasi yang paling terkenal adalah manakish za'atar, yang terbuat dari campuran daun oregano, thyme, dan wijen. Topping ini memberikan rasa yang khas dan aromatik, sangat disukai oleh banyak orang. Selain itu, manakish juga sering dijadikan pilihan makanan ringan saat berkumpul dengan keluarga dan teman. Seiring dengan perkembangan zaman, manakish telah mengalami banyak perubahan dan adaptasi. Di era modern ini, banyak penjual makanan dan restoran yang menyajikan manakish dengan berbagai inovasi, seperti penggunaan bahan-bahan baru dan teknik memasak yang lebih modern. Beberapa variasi yang populer termasuk manakish dengan daging sapi yang dibumbui, manakish vegetarian dengan sayuran segar, serta versi manakish yang lebih manis, menggunakan bahan seperti nutella atau cokelat. Kuliner Lebanon dikenal karena keanekaragamannya dan pengaruh budaya luar, yang juga mempengaruhi cara penyajian manakish. Di Lebanon, manakish sering dinikmati bersama dengan teh atau kopi, dan sering disajikan di acara-acara penting, seperti perayaan Hari Raya atau pertemuan keluarga. Pada saat-saat tersebut, manakish bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kehangatan dalam budaya Lebanon. Selain dari segi rasa dan penyajian, manakish juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Banyak pedagang kaki lima dan restoran kecil yang mengandalkan penjualan manakish sebagai sumber pendapatan utama mereka. Dengan harga yang relatif terjangkau, manakish menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat, baik lokal maupun wisatawan. Ini menjadikan manakish sebagai salah satu ikon kuliner yang menarik perhatian para pengunjung yang ingin merasakan cita rasa otentik Lebanon. Manakish juga memiliki makna simbolis yang dalam di kalangan masyarakat Lebanon. Makanan ini sering kali diasosiasikan dengan kenangan masa kecil, saat keluarga berkumpul di pagi hari untuk menikmati roti yang baru dipanggang. Tradisi ini terus dilestarikan, dengan banyak keluarga yang membuat manakish di rumah sebagai bagian dari rutinitas mereka. Proses membuat manakish juga menjadi momen kebersamaan, di mana anggota keluarga saling membantu dalam menyiapkan adonan, menambahkan topping, dan memanggang roti. Dalam konteks globalisasi, manakish juga mulai dikenal di luar Lebanon, dengan banyak restoran Timur Tengah yang menyajikan hidangan ini di negara-negara lain. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat melampaui batasan geografis dan budaya, menjadikan manakish sebagai jembatan untuk mengenalkan keanekaragaman kuliner Lebanon kepada dunia. Di banyak kota besar, manakish telah menjadi bagian dari kuliner fusion, dikombinasikan dengan elemen masakan lokal yang berbeda, menciptakan pengalaman baru bagi para penggemar makanan. Meskipun telah melalui berbagai perubahan dan adaptasi, inti dari manakish tetap sama: sebuah roti pipih yang lezat yang mengandung berbagai topping yang kaya rasa. Keberadaan manakish dalam budaya Lebanon mencerminkan kekayaan tradisi kuliner dan pentingnya makanan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Manakish bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah simbol identitas dan warisan budaya yang terus hidup dalam setiap gigitan. Dengan segala keunikan dan kelezatannya, manakish akan terus menjadi bagian dari sejarah kuliner Lebanon. Makanan ini tidak hanya dinikmati sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai lambang kebersamaan, tradisi, dan kreativitas yang tak kenal batas. Seiring dengan berubahnya zaman, manakish terus beradaptasi dan berkembang, menjadikannya salah satu makanan yang paling dicintai di Lebanon dan di seluruh dunia.

You may like

Discover local flavors from Lebanon